Senin, 24 September 2018

Bagaimana Penyakit Difteri Dapat Terjadi Pada Wanita Hamil

Pada artikel kali ini saya akan berbagi tips untuk anda para penderita penyakit difteri tentang pengobatan yang tepat untuk menyembuhkan penyakit difteri yang mudah. Namun sebelum anda melakukan tindakan pengobatan, alangkah baiknya anda kenali lebih dalam lagi mengenai penyakit difteri yang anda derita. Agar pengobatan yang akan anda lakukan itu hasilnya dapat maksimal. Berikut ini penjelasan singkat mengenai penyakit difteri.
Pengertian Penyakit Difteri
Penyakit difteri adalah suatu infeksi akibat bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan pada bagian tenggorokan, serta terkadang juga dapat mempengaruhi bagian kulit. Penyakit difteri ini sangatlah menular dan termasuk salah satu jenis infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa penderitanya. Oleh sebab itu mengapa penyakit ini masuk kedalam penyakit yang harus sangat di waspadai oleh semua orang.
Menurut sumber dari World Health Organization (WHO), tercatat ada 7.097 kasus penderita penyakit difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Di antara jumlah angka tersebut, Indonesia turut menyumbang 342 kasus penderita penyakit difteri. Sejak tahun 2011, kejadian luar biasa (KLB) untuk kasus penyakit difteri menjadi masalah yang sangat berbahaya di Indonesia. Tercatat 3.353 kasus penderita penyakit difteri dilaporkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.
Dan angka ini menempatkan Indonesia menjadi urutan ke-2 dengan jumlah penderita penyakit difteri setelah India dengan jumlah kasus penderita penyakit difteri terbanyak. Dari jumlah 3.353 orang yang menderita penyakit difteri, dan 110 di antaranya sampai meninggal dunia. Hampir 90% dari orang yang terinfeksi penyakit difteri, tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang lengkap, atau memiliki tingkat kesehatan yang rendah.
Gejala Penyakit Difteri
Terkadang, penyakit difteri bisa jadi tidak menunjukkan gejala apapun sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi. Apabila tidak menjalani pengobatan dengan tepat, mereka berpotensi menularkan penyakit ini kepada orang di sekitarnya, terutama mereka yang belum mendapatkan imunisasi. Sebelum penyakit difteri terjadi, umumnya penyakit difetri memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala itu muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit difteri ini meliputi:
  • Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
  • Demam dan menggigil.
  • Sakit tenggorokan dan suara serak.
  • Sulit bernapas atau napas yang cepat.
  • Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
  • Lemas dan lelah.
  • Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
Penyakit difteri juga terkadang dapat menyerang bagian kulit dan menyebabkan luka seperti borok (ulkus). Ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit.
Penyebab Penyakit Difteri
Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Ada sejumlah cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti:
  • Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. Ini merupakan cara penularan difteri yang paling umum.
  • Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, contohnya mainan atau handuk.
  • Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita, penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
Bakteri penyebab penyakit difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel-sel sehat dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati. Sel-sel yang mati inilah yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada tenggorokan. Di samping itu, racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak jantung, ginjal, serta sistem saraf.
Demikian sedikit penjelasan mengenai penyakit difteri, semoga dapat menambah wawasan anda mengenai penyakit difteri dan semoga dapat membantu anda dalam melakukan masa penyembuhan penyakit difteri yang anda derita. Sedangkan untuk pengobatan penyakit difteri yang anda derita, bisa anda lihat di bawah ini, trimakasih.
Silahkan Hubungi Kami dan Konsultasikan Masalah penyakit yang anda derita, penyakit yang anda derita InsyaAlloh
Sembuh dalam waktu yang relative singkat, tanpa harus beli obat di apotik / tanpa pergi kedokter spesialis Dan Tanpa Harus Operasi.
SEPARAH APAPUN PENYAKIT YANG ANDA DERITA DAPAT DISEMBUHKAN JIKA ANDA MAU BERUSAHA MENGOBATINYA !
Lakukan PENGOBAT ANSekarangJuga!!!
Cara Order CepatVia SMS, WA
  • Sebutkan nama lengkap
  • Sebutkan alamat pengiriman lengkap (kalau bias dengan KODE POS)
  • Sebutkan obat pesanan, berapapaket
  • Sebutkan Bank yang akan anda gunakan untuk transfer (BCA, Mandiri, BNI atau BRI)
Kirim via SMS / WA:
0821 3929 1212
Atau Call Langsungdi :
0821 3929 1212
ContohPemesanan:
Ibu Ana, pesan Satu paket Obat Kencing Nanah, Jl Cirebon Raya No.10 RT 01 RW02 Kelurahan Wetan Kecamatan Kulon, Yogya 18750 – jawatengah, via BCA
Setelah SMS pemesanan Anda Masuk kami Akan Membalas dengan memberikan No Rekening Bank De Nature.
Jangan Lupa Konfirmasikan jika anda sudah melakukan pembayaran Agar Barang Segera Kami Proses Pengiriman keAlamat Anda.
ContohKonfirmasi:
Ibu Ana, Jl Cirebon Raya No.10 RT 01 RW02 KelurahanWetanKecamatanKulon, Yogya 18750 – jawatengah, via BCA A/n Ana.
Kirim via SMS / WA ke:
: 0821 3929 1212
KELEBIHAN BELANJA ONLINE PADA KAMI (DE NATURE INDONESIA)
·Setiap penyakit berbeda obatnya, jdobat kami khusus untukpenyakit itu sendiri!
·Harga lebih murah
·Kualitas terbaik
·Tanpa perlu pergi kedokter (tidak malu saat kedokter, hemat waktu, dll)
·Tidak perlu disuntik
·Masa penyembuhannya singkat
·Proses pengiriman cepat danaman
·Hanya kami yang selalu mengutamakan kepuasan konsumen
·Barang di kitimlewatTiki, J & T, JNE , PosKilat , Dan dibungkus rapi

Bagaimana Penyakit Difteri Dapat Terjadi Pada Wanita Hamil Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fadli

0 komentar:

Posting Komentar